Ayam brahma dikenal pertama kali di Amerika Serikat. Nenek moyang dari ras ayam brahma pertama kali diimpor dari pelabuhan Shanghai di China pada abad 19. Salah satu nenek moyang ayam ini dikenal dengan sebutan Grey Chittagong, yang berasal dari sebutan negara Bangladesh. Namun nenek moyang asli dari ras ayam satu ini berasal dari sekitar sungai Brahma di India. Oleh karena itu, ayam ini disebut ayam brahma.
Sejarah
Mengutip dari beberapa buku sejarah unggas dan jurnal tahun 1800 an, para sejarahwan telah merekonstuksi mengenai asal usul ayam brahma. Tetapi asal mula hadirnya ayam ini, masih misteri dan kebenarannya masih disangsikan oleh para ahlinya. Perkiraan awal, mereka merupakan keturunan dari ayam hias yang dibawa dari china. ayam tersebut yaitu ayam cochin. Didatangkan dari pelabuhan shanghai pada tahun 1800 dan pertama kali dikembangbiakan di amerika serikat dan inggris. Saat itu, ayam cochin ini dikawin silangkan dengan ayam malay dari asia tenggara. Lalu, dari hasil persilangan ini, dikawinkan lagi dengan ayam chittagong. Ayam ini sendiri berasal dari daerah sekitar sungai brahma poetra, yang sekarang dikenal dengan sebutan negara bangladesh.
Sedangkan di luar negeri, buah ini juga memiliki nama populer seperti noni (Hawai‘i), Indian mulberry (English), lada (Guam, Northern Marianas), nono (Cook Islands, Tahiti), non (Kiri- bati), nonu, nonu atoni, gogu atoni (Niue, Samoa, Tonga, Wallace, Futuna), nen, nin (Marshall Islands, Chuuk), ke- sengel, lel, ngel (Palau), kura (Fiji), canary wood (Australia).
Dan karena itu, awalnya ayam ini dijuluki brahma pootra chickens. Namun, seiring berjalannya waktu, berubahlah nama julukannya menjadi brahma chickens. Salah satu alasan penamaan ini, dimaksudkan agar tdak menghilangkan asal dari salah satu induk sesepuh ayam brahma ini. Kemudian, hasil peranakan awal dari persilangan ini, diekspor ke inggris. Di inggris sendiri, dilakukan pengembangbiakan lagi sehingga, muncullah jenis ayam brahma baru yang sekarang dikenal dengan sebutan dark brahma.
Karena postur serta bobotnya yang besar, ayam ini berikutnya dijadikan sebagai ayam pedaging. Ini terjadi direntang antara tahun 1850 – 1930an. Karena eksploitasi yang berlebihan ini, akhirnya lama kelamaan populasinya semakin menurun bahkan hampir terancam punah.
Kemudian, penghobi akhirnya mengembangbiakan ulang ayam ini. Hingga akhirnya jenis ini hanya dijadikan sebagai ayam hiasan ( peliharaan untuk hobi ) saja.
Sumber : wikipedia.org
Karakteristik Ayam Brahma
Ayam brahma dapat dimasukkan kedalam jenis ayam penghasil daging, petelur, dan sebagai ayam hias karena memiliki bulu unik. Selain itu, bulu-bulu tebal yang dimiliki tidak hanya menutupi tubuhnya, melainkan di kaki dan jari-jari kakinya membuat ayam ini semakin menarik.
Ayam brahma dapat tumbuh hingga ketinggian 70 cm. Ayam brahma betina bobot badan rata-rata mencapai 4-6 kg hampir seperti ayam kalkun sedangakn ayam brahma jantan 6-8 kg.
Baca Juga : Potensi Budidaya Kambing dan Domba
Ayam brahma merupakan hasil perkawinan silang antara ayam cochin dan ayam melayu. Hasil persilangan tersebut dikawinkan lagi dengan jenis ayam Grey Chittaging India, sehingga lahirlah ayam brahma yang mempunyai bulu kaki tebal dan postur tebal. Ayam cochin merupakan kerabat ayam brahma, perbedaannya adalah jengger ayam cochin berbentuk sisir sedangkan ayam brahma jenggernya berbentuk telon.
Jenis Ayam Brahma Terpopuler 2023 di Indonesia
Dan masih banyak warna lain yang ada di Indonesia saat ini.
Di Indonesia, ayam brahma saatini sudah cukup banyak yang memelihara. Selain itu juga sudah sering diadakannya kontes-kontes Ayam Braham di beberapa kota di Indonesia.
Untuk harga Ayam Brahma sendiri sangat bervariasi, tergantung kualitas dan warna nya. Ketika kualitasnya bagus tentunya harga nya sangat mahal bisa sampai jutaan.
Sebagai penikmat ayam hias, jenis ayam brahma termasuk sangat diminati. Mahalnya harga jual bukan menjadi penghalang untuk melakukan koleksi ayam hias bagi pecinta unggas hias. Semoga bermanfaat. (gribig.id)
