Hewan HiasUnggas
Trending

Sejarah Asal-Usul Ayam Ketawa

         Sejarah Asal-Usul Ayam Ketawa – Pecinta ayam hias pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama ayam ketawa. Pemberian nama tersebut tentunya bukan hal yang sembarangan. Ada beberapa asalan yang membuat ayam satu ini diberi nama ayam, ketawa. Anda mau tahu?

Alasannya ialah suara yang dihasilkan oleh ayam ini sangat berbeda dengan ayam pada umumnya. Suara ayam ketawa mirip seperti suara orang yang sedang tertawa. Itu sebabnya ayam ini diberi nama ayam ketawa.

Ayam ketawa, Manugaga atau juga dikenal dengan sebutan ayam jantan dari timur adalah ayam asli Indonesia yang berasal dari kabupaten Sindrap, Sulawesi Selatan.Ayam ini dinamai demikian karena bunyi kokoknya yang menyerupai bunyi tertawa manusia. Ayam ketawa merupakan hewan yang masuk dalam kategori unggas yang dilindungi, dikarenakan keberadaannya yang langka dan hampir punah.Ayam ketawa ini dulu hanya dipelihara dan berkembang biak di lingkungan bangsawan Bugis sebagai simbol status sosial yang menggambarkan tentang keteguhan, kesuksesan, dan keberanian sehingga terkenal dengan istilah “Jantan“.Ayam ini juga dipercaya oleh masyarakat setempat dapat mendatangkan keberuntungan.

Ayam ketawa habitat aslinya dari Kabupaten Sidrap, sekitar 183 kilometer arah Utara dari Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.Di Sulawesi sendiri ayam ketawa diternakkan di daerah Baranti, Panca Rijang, Benteng, Simpo Arasi’e dan hanya dipelihara di lingkungan keluarga.

Ayam ketawa ini, secara fisik, baik perawakan maupun bulunya hampir sama dengan ayam kampung. Mulai dari bentuk, ukuran, gerak-gerik dan warna warni bulunya menyerupai ayam kampung. Namun ayam ketawa sudah bisa berkokok sejak berusia tiga bulan. Bagi orang yang baru pertama kali mendengarnya, suara kokoknya lebih mirip kicauan burung perkutut. pengembangbiakkan dan pemeliharaan unggas ini juga tak sulit, sama seperti ayam lainnya.Keunikannya pada suara di penghujung kokok yang terdengar seperti suara ketawa manusia.Sementara itu, dalam sekali bertelur, betina produktif bisa menghasilkan rata-rata sebelas sampai 13 telur.Tetapi daya tetas tinggi tidak terdapat pada telur pertama hingga tiga.Baru pada telur keempat, dan seterusnya dipastikan telur terisi dengan embrio.Pada ayam ketawa ada perbedaan penamaan antara jantan dan betina. Ayam ketawa jantan disebut Lai, sedangkan ayam ketawa betina disebut Birang.

Baca juga : Festival Entok Nasional Jogjakarta

Kategori jenis mentok pada kontes kali ini, diantaranya :

Ada tiga interval suara kokok ayam ini.
– Garetek adalah suara kokok dengan interval cepat.
– Gaga adalah suara kokok dengan interval lambat.
– Dodo adalah suara kokok dari ayam ketawa yang mendayu-dayu.

Indonesia Fowl Show (IFS) Bandung

Related Articles

Back to top button